Daerah
BPS: Warga Miskin di Kota Depok Capai 2,53 Persen, Didominasi Lulusan SMA
TODAY.ID | Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, Jawa Barat, menyebut angkat kemiskinan di wilayahnya pada tahun 2022 mencapai 2,53 persen. Dari jumlah tersebut, sebagian besar miskin merupakan lulusan SMA atau sederajat.
Secara rinci data BPS menyebut, penduduk miskin di Kota Depok yang merupakan tamatan Sekolah Dasar (SD) yakni 17,03 persen, SD-SMP 41,73 persen, dan SMA 41,23 persen.
Selain itu, angka kemiskinan di Kota Depok didominasi mereka yang tidak memiliki pekerjaan yang jumlahnya mencapai 53,74 persen. Sementara warga miskin yang memiliki pekerjaan sebanyak 46,26 persen.
Menurut Kepala BPS Kota Depok, Mufti Swaghara, angka kemiskinan di Kota Depok mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, angka kemiskinan Kota Depok mencapai 2,58 persen. Sementara pada tahun 2022, angka kemiskinan mencapai 2,53 persen.
Dengan angka kemiskinan tersebut, kata Mufti, Kota Depok masuk dalam presentase penduduk miskin 10 terendah Kabupaten/Kota se-Indonesia.
“Depok juga menduduki urutan nomor satu terendah di Jawa Barat, untuk angka kemiskinan pada 2022,” ujar Mufti.
Menurutnya, data kemiskinan yang digunakannya merupakan data yang bersumber dari Susenas Konsumsi Pengeluaran Maret 2022.
Sementara penimbang yang digunakan dalam penghitungan kemiskinan kabupaten/ kota tahun 2022 ini menggunakan angka proyeksi penduduk dari data Survei Penduduk Antar Sensus 2015 (SUPAS 2015).
Lebih jauh Mufti menjelaskan, sedikitnya terdapat tiga indikator kemiskinan berdasarkan pendekatan kebutuhan dasar, yakni Head CounT Index (HCI-P0) presentase penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan (GK).
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan.(*)