Daerah

DPRD Jabar Soroti Masalah Pupuk Hingga Hama Tikus di Indramayu

Published

on

Ilustrasi hama tikus. (Foto: Net)

TODAY.ID, Indramayu – Pada kegiatan Citra Bakti yang digelar di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, DPRD Jawa Barat menerima berbagai keluhan dari masyarakat dan petani terkait persoalan sektor pertanian.

Keluhan petani mulai dari distribusi pupuk yang tidak merata hingga ancaman hama tikus menjadi sorotan utama dalam diskusi tersebut.

Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono menjelaskan bahwa acara ini secara khusus difokuskan untuk mendengar dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi petani.

Salah satu isu utama yang diungkapkan adalah pola distribusi pupuk yang masih menggunakan sistem lama, belum langsung ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), seperti yang direncanakan oleh Kementerian Pertanian.

“Distribusi pupuk masih menjadi masalah besar. Masyarakat berharap ada perubahan segera, namun karena aturan belum diterbitkan, distribusi tetap dilakukan dengan pola lama,” kata Ono.

Ilustrasi hama tikus. (Foto: Net)

Keluhan lain yang mencuat adalah kuota pupuk yang tidak memadai. Data distribusi pupuk antara Pemerintah Kabupaten Indramayu dan PT Pupuk Indonesia disebut tidak sinkron, sehingga alokasi pupuk tidak sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan.

“Dosis yang ideal untuk pupuk urea adalah 2,2 kuintal dan NPK 2,5 kuintal per hektar. Namun, kenyataannya petani hanya menerima sekitar 400 kg untuk urea dan 380 kg untuk NPK,” ujar Ono.

Selain pupuk, masyarakat juga mengeluhkan proyek ring irrigation yang dinilai meninggalkan kerusakan pada saluran irigasi. Petani mengungkapkan kebutuhan akan perbaikan segera agar aliran air dapat berjalan lancar.

“Irigasi yang rusak akibat proyek membuat distribusi air terganggu, dan itu berdampak pada hasil panen,” tambahnya.

Hama tikus menjadi ancaman lain bagi para petani di Kecamatan Bangodua. Petani berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap pengendalian hama yang selama ini kurang efektif.

Ilustrasi hama tikus. (Foto: Net)

Selain itu, regenerasi petani menjadi isu penting. DPRD mendorong pemerintah untuk memfasilitasi petani milenial melalui modernisasi alat-alat pertanian guna memastikan keberlanjutan sektor ini di masa depan.

“Regenerasi petani harus menjadi prioritas. Generasi muda perlu diberdayakan dengan teknologi modern agar sektor pertanian semakin maju,” tegas Ono.(*)

Laman: 1 2 3

Exit mobile version