Daerah
Jumlah Penderita DBD Tembus 1.400 Kasus, Ini Kata Pemkab Cirebon
TODAY.ID, Cirebon – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mengintensifkan upaya pengendalian penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan mengerahkan kader juru pemantau jentik (jumantik) di setiap desa.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menekankan bahwa penanganan DBD bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan (Dinkes), melainkan membutuhkan peran serta dari semua pihak.
“Kami mengaktifkan kembali program ini karena penanganan DBD memerlukan kerja sama lintas sektor,” ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan bahwa DBD menjadi prioritas dalam program kesehatan di Kabupaten Cirebon, mengingat tingginya angka kasus di wilayah tersebut.
Hingga minggu ke-35 tahun 2024, terdapat 1.400 kasus DBD yang ditangani oleh Dinkes Kabupaten Cirebon, dengan enam di antaranya berakhir pada kematian.
“Oleh karena itu, kami menggerakkan kader jumantik untuk mengurangi jumlah populasi nyamuk dan menekan angka kasus DBD,” katanya.
Program jumantik ini diterapkan di seluruh desa dan kelurahan, di mana kader akan rutin memantau tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Mereka akan melakukan pemeriksaan di lokasi seperti bak mandi, pot bunga, talang air, dan wadah lain yang bisa menampung air.
Selain memantau, para kader juga bertugas mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.
“Tujuan utamanya adalah agar masyarakat bersama kader jumantik bisa mencegah terbentuknya sarang nyamuk, sehingga minimal populasi nyamuk dapat ditekan,” jelas Wahyu.
Selain fokus pada DBD, Wahyu juga menyebutkan bahwa pemerintah Kabupaten Cirebon berupaya mengatasi berbagai masalah kesehatan lain seperti tuberkulosis (TB), stunting, serta kematian ibu dan anak. Pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan yang lebih optimal.
“Kami berharap ada sinergi yang baik antar-pihak sehingga masalah kesehatan di tiap kecamatan dapat dipetakan dengan lebih jelas dan solusi inovatif bisa segera dilakukan,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah, menambahkan bahwa upaya menekan kasus DBD difokuskan pada deteksi dini dan penanganan cepat.
Hal ini dilakukan untuk mencegah lebih banyak korban meninggal akibat keterlambatan mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan agar nyamuk tidak memiliki tempat berkembang biak.(*)