Daerah

Ribuan Guru Honorer DKI Jakarta Direkomendasikan Untuk Dapodik

Published

on

Ilustrasi guru honorer. (Foto: Net)

TODAY.ID, Jakarta – Sekitar 4.000 guru honorer di wilayah DKI Jakarta direkomendasikan untuk mendapatkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat menghadiri acara silaturahmi bersama Kepala Sekolah se-DKI Jakarta di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, pada Minggu (21/7).

Acara tersebut dihadiri oleh 2.700 kepala sekolah dari berbagai jenjang pendidikan, termasuk Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Heru didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Agus Joko Setyono, dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Budi Awaluddin. Heru mengingatkan bahwa jumlah guru honorer yang direkomendasikan tidak akan bertambah karena pendataan telah selesai pada Desember 2023.

Angka tersebut termasuk 107 guru yang terkena penataan. Heru juga menegaskan bahwa kepala sekolah tidak boleh merekrut guru honorer baru tanpa izin dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Ilustrasi guru honorer. (Foto: Net)

Heru menyatakan bahwa pemerintah provinsi akan terus berusaha untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

Heru juga menyebutkan bahwa Disdik DKI akan membuka lowongan untuk 1.700 guru Kontrak Kerja Individu (KKI) pada Agustus 2024. Heru mengajak guru honorer untuk mendaftarkan diri agar dapat diproses sesuai aturan yang berlaku.

“Pada 2025, kami akan membuka kembali pendaftaran guru KKI. Jadi, 2.300 guru honorer lainnya bisa ikut mendaftarkan diri. Jika nanti anggarannya memungkinkan, jumlahnya akan bertambah lagi. Selain itu, kami juga akan memenuhi kebutuhan untuk kekurangan guru di sekolah khusus atau difabel,” ujar Heru.

Selama menunggu pendaftaran guru KKI, para guru akan tetap mengajar seperti biasa. Disdik Provinsi DKI Jakarta juga sedang melakukan pemetaan bagi sekolah yang memiliki kelebihan guru untuk memudahkan penempatan pengajar di sekolah yang kekurangan guru.

“Kekurangan guru sedang dihitung. Dengan adanya pertemuan kepala sekolah hari ini, kita bisa lakukan reposisi. Kalau ada yang kelebihan guru IPA, bisa digeser ke sekolah yang tidak punya guru IPA,” jelas Heru.

Ilustrasi guru honorer. (Foto: Net)

Ia menambahkan bahwa para kepala sekolah sepakat untuk tidak merekrut guru honorer lagi, melainkan melakukan pemetaan untuk mengatasi kekurangan guru, termasuk memperhitungkan 4.000 guru honorer tersebut.(*)

Laman: 1 2 3

Exit mobile version