Daerah
TKW Asal Karawang, Ditawari Kerja di Turki, Dijual Sebagai Budak di Suriah
TODAY.ID, Karawang – Kabar mengejutkan datang dari seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau TKW asal Karawang bernama Dede Asiah Awing Omo. Perempuan berusia 37 tahun ini mengaku telah dijual sebagai budak di negara Suriah.
Nasib buruk yang dialami Dede ini ia ceritakan melalui sebuah video yang kini viral di media sosial. Dalam video berdurasi pendek itu, Dede mengaku ingin segera dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nama saya Dede Asiah dari Karawang, tolong saya, saya pengin pulang, perut saya sakit,” ujar Dede, seperti dalam video yang beredar.
Dalam video berdurasi 2 menit itu, Dede menceritakan awal mula dirinya hingga sampai ke negara Suriah. Menurut Dede, awalnya ia ditawari bekerja di negara Turki oleh salah satu perusahaan penyalur tenaga kerja dengan gaji sekitar 600 Dollar.
Singkat cerita, tawaran itu ia terima. Ia pun kemudian diberangkatkan ke Istambul, Turki, ia mengaku malah dibuang ke Suriah. “Setelah saya mendarat di Istanbul, saya dibuang ke Suriah,” ujarnya Dede dikutip dari Kompas.com.
Jauh dari kampung halaman membuat perempuan kelahiran 20 Mei 1986 tersebut tak dapat berbuat banyak. Dengan terpaksa, ia hanya mengikuti arahan perusahaan yang membawanya bekerja.
Persoalan Dede tak berhenti disitu. Tak lama kemudian, ia pun terpaksa harus menerima kenyataan bahwa dirinya dijual oleh perusahaan penyalur tenaga kerja sebesar 12.000 dollar AS.
Tentu saja sebagai budak yang sudah dibeli, Dede pun diwajibkan untuk mengabdi kepada seorang majikan selama empat tahun.
“Di Suriah saya dijual 120.000 dollar empat tahun tanpa sepengetahuan saya. Saya tahunya dari mana? Saya tahunya dari majikan, karena majikan saya bilang, ‘Kalau saya harus kerja di sini empat tahun karena saya ini mahal’,” ungkap Dede.
Hari demi hari berganti bulan dan tahun, walau berat, Dede menjalani pekerjaannya sebagai budak dengan rasa sabar. Namun, kini dirinya mengaku tidak kuat lagi, alasannya perutnya kerap kali sakit pasca-operasi caesar.
“Karena pekerjaannya sangat berat, perut saya sakit karena saya baru saja lahiran caesar, saya pun dipulangkan ke kantor-saya diistirahatkan, seminggu-dua minggu, lalu saya dijual lagi,” ujarnya menahan tangis.
“Lalu saya kembali lagi kerja, perut saya sakit lagi karena pekerjaannya emang sangat berat. tidur jam dua malem, bangun jam 6-jam 7 pagi,” ungkap Dede sedih.
Lantaran tidak kuat menahan sakit, dirinya pun mengadukan nasib kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Republik Arab Suriah di Damaskus. Namun, laporannya tidak kunjung ditindaklanjuti. Dirinya mengaku masih belum bisa keluar dari tempat penampungannya saat ini.
“Di sini juga saya udah coba untuk ngehubungin KBRI, tapi KBRI tidak ada tindakan, jadi saya bingung minta tolong ke siapa? lapor ke siapa?” ungkapnya sambil menghapus air mata yang terus berlinang di pipi.
“Saya cuma ngeluh ke suami saya, tapi suami saya udah bolak-balik ke Polres (Karawang) minta bantuan sana-sini, udah ngehabisin uang buat nolongin saya, tapi belum ada pertolongan dari siapa pun,” ucap dia. “Tolong bantu saya, tolong bantu saya, saya pengin pulang,” ujarnya memelas sembari terus menangis.(*)