Nasional

Pekerja Migran Asal Cimahi Jadi Korban Perdagangan Orang di Myanmar

Published

on

Ilustrasi korban perdagangan orang di Myanmar. (Foto: Net)

TODAY.ID, Cimahi – Noviana Indah Susanti (37), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi telah menjadi salah satu korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dipaksa bekerja sebagai Scammer (penipu online) di wilayah konflik Myawaddy, Myanmar.

Kasus Noviana tersebut, telah menjadi perhatian khusus dari sekian kasus TPPO yang menimpa PMI khususnya yang berasal dari daerah Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Jabar sedang melakukan pendataan terhadap para calo yang membantu merekrut dan memberangkatkan PMI ke luar negeri secara ilegal.

Bahkan, BP2MI Jabar akan membantu keluarga korban dalam menempuh jalur hukum agar tidak ada lagi korban iming-iming manis para calo tersebut.

“Ini sedang kami kejar kelengkapan datanya supaya kami bisa mendampingi keluarga untuk melaporkan para calo ini yang memfasilitasi supaya ada efek jera bagi si calo di daerah-daerah ini,” kata vKasie Perlindungan dan Pemberdayaan, UPT BP2MI Jabar Neng Wepi saat dihubungi, Kamis (4/5/2023).

Berdasarkan aduan yang masuk, dia menuturkan, pihaknya telah mendapat laporan pengaduan dari keluarga korban termasuk keluarga korban TPPO Myawaddy, Myanmar.

Ilustrasi korban perdagangan orang di Myanmar. (Foto: Net)

“Yang masuk ke kami itu korban dari Indramayu ada tiga orang, Sukabumi, Cimahi juga terus didata karena informasi (modus perekrutan oleh calo) awalnya melalui Facebook jadi untuk detailnya sedang kami telusuri untuk kelengkapan data dan informasinya,” tuturnya.

Wepi menerangkan, media sosial kerap digunakan para calo untuk menggaet para korban serta diberangkatkan secara unprosedurial ke sejumlah negara di Asia seperti Myanmar, Kamboja, serta negara-negara Non Timur Tengah.

“Sementara yang ke Timur Tengah lebih banyaknya melalui calo langsung di daerah-daerah,” terangnya.

Maraknya informasi untuk bekerja di luar negeri secara cepat, mudah, serta iming-iming gaji yang besar melalui media sosial, dia membeberkan, telah berdampak pada banyaknya kasus TPPO yang menimpa WNI. Termasuk yang menimpa PMI asal daerah Jabar.

“Kasusnya sudah banyak sebenarnya, tidak hanya Myanmar saja sehingga, kami juga melakukan upaya-upaya sosialisasi agar masyarakat berhati-hati dengan iming-iming untuk bekerja ke luar negeri secara cepat, mudah, gaji besar,” tandasnya.(*)

Laman: 1 2

Exit mobile version