Peristiwa
Dua Pembunuh Sopir Taksi Online di Tol Jagorawi Terancam Hukuman Mati
TODAY.ID, Bandung – Dua pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap sopir taksi online Ujang Adiwijaya (57) akhirnya ditangkap Polres Bogor setelah sempat melarikan diri hingga ke Ciamis.
Keduanya, berinisial RS dan AH, terancam hukuman mati atas aksi brutal yang berujung pada ditemukannya jasad korban di semak-semak Tol Jagorawi Km 30, Bogor, Senin (10/11).
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan menyebutkan bahwa kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 365 ayat 4 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan kematian serta Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
“Ancaman hukuman pidana mati, seumur hidup, atau penjara paling lama 20 tahun,” kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (17/11/2025).
Aksi kejahatan itu dimulai ketika pelaku memesan taksi online dan naik ke mobil korban. Begitu masuk ke dalam kendaraan, mereka langsung menjerat leher Ujang dari belakang menggunakan tali jemuran dan memukulinya hingga tak berdaya.
Setelah korban terjatuh di kursi, RS mengambil alih kemudi dan membawa mobil korban berkeliling untuk memastikan Ujang benar-benar meninggal.
Tidak berhenti di situ, kedua pelaku menjual ponsel korban di sebuah counter handphone, mengisi bahan bakar, hingga memakai saldo e-toll milik korban. Setelah meyakini korban telah tewas, mereka membuang jasad Ujang di tepi Tol Jagorawi. Tubuh korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan: telentang, dengan mulut, tangan, dan kaki terikat.
Namun, pelarian keduanya tidak berjalan mulus. Mobil yang mereka rampas mendadak mogok di Gerbang Tol Sentul Utara. Pelaku memanggil towing dan membawa mobil itu ke sebuah bengkel di Citeureup, lalu meninggalkannya di sana sebelum melarikan diri ke Ciamis.
Polisi menangkap keduanya di sebuah lokasi pemakaman yang mereka yakini keramat. Saat ditangkap, keduanya sedang melakukan “paniisan” atau ritual mencari perlindungan gaib.
“Mereka ditangkap saat berada di sebuah makam yang dianggap keramat. Keduanya sedang tirakatan di saung yang ada di area itu,” ungkap Wikha.
Motif pelaku, menurut penyidik, berakar pada tekanan ekonomi dan pekerjaan serabutan yang tidak menentu. “Motifnya ekonomi. Mereka kesulitan hidup dan merencanakan perampokan dengan target acak,” ujar Kapolres.
Penemuan jasad Ujang Adiwijaya yang terikat di semak-semak Tol Jagorawi sebelumnya membuat geger. Kompol Ahmad Jajuli dari PJR Jagorawi menjelaskan bahwa posisi korban saat ditemukan sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh terikat kuat dan ditinggalkan di antara rerumputan.(*)