Peristiwa

Viral di Medsos, Kiai Asal Ciamis Diserang Geng Motor di Tasikmalaya

Published

on

Ilustrasi geng motor. (Foto: Medcom)

Seorang kiai asal Kabupaten Ciamis menjadi korban geng motor di Tasikmalaya pada Senin (8/7/2024). Aksi geng motor itu sampai viral di media sosial Facebook dan Grup WhatsApp.

Kaca mobil milik pimpinan pondok pesantren Darul Ulum Petir, Kabupaten Ciamis itu dihancurkan geng motor pada Senin (8/7/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Kejadian tersebut viral setelah foto kaca mobil kiai diunggah akun Facebook @Gus Den.

“Inalillahi wainna ilaihi roji’un.. Guru Kami KH. Ujang (Ponpes Darul Ulum, Petir) menjadi korban pengrusakan oleh Geng Motor. #SIKAT_GENGMOTOR!! #SANTRI_BERGERAK,” tulisnya.

KH Ujang Abdusalam mengatakan bahwa awal dirinya jadi korban geng motor di Tasikmalaya. Saat itu dirinya hendak pulang ke Ciamis usai mengikuti acara reuni akbar Himpunan Alumni Miftahul Huda (HAMIDA) di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya.

Ilustrasi geng motor. (Foto: Medcom)

Kemudian, saat dia melewati Jalan Khoer Affandi dekat Lanud, tiba-tiba datang dari arah berlawanan satu motor berboncengan. Pengendara motor tersebut langsung memukul kaca mobil pintu sebelah kanan hingga pecah.

“Pelaku memukul kaca mobil, tidak tahu menggunakan batu atau balok kayu, lantaran di lokasi kejadian sangat gelap tidak terlihat. Kaca pintu mobil bagian kanan saya pecah sama spionnya, saat itu saya berada di belakang santri. Santri di depan dua orang terkena pecahan kaca, namun alhamdulillah tidak luka,” kata KH Ujang dikutip JabarNews.com dari harapanrakyat.com, Selasa (9/7/2024).

Saat itu, dia memilih langsung tancap gas pulang ke Ciamis dan tidak berhenti untuk memeriksa kerusakan mobil. “Apalagi saat itu memang kondisi jalan sangat sepi, jadi nggak berhenti dan langsung tancap gas ke Ciamis,” bebernya.

Sementara itu, Korlap HAMIDA H Wawan Abdul Malik Marwan menyebut para santri, para alumni Hamida, para kiai yang ada di Ciamis dan Tasikmalaya berkumpul untuk menentukan sikap.

“Pertama kami meminta kepada aparat kepolisian untuk segera menertibkan orang-orang nakal seperti itu, karena diduga geng motor yang berkeliaran,” tegasnya.

Ilustrasi geng motor. (Foto: Medcom)

Menurutnya, saat ini pihaknya menunggu pesantren yang lain untuk sama-sama bergerak. “Sekarang masih nunggu pesantren-pesantren yang lain untuk berkumpul di sini duduk bersama musyawarah. Kalau misalkan tidak ada tindakan dari aparat kepolisian, maka kami para santri akan sweeping bersama-sama setiap malam menghabisi geng motor,” tegasnya.

Dengan tegas, dia meminta aparat kepolisian mencari geng motor yang hampir mencelakakan kiai dan santri. “Pokoknya minta kepada aparat kepolisian untuk dicari orangnya, kalau misalkan aparat tidak mampu untuk mencari pelakunya, kami santri sendiri yang akan mencarinya,” pungkasnya.

Sementara itu Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota Ipda Jajang Kurniawan saat dihubungi, mengaku belum menerima laporan atas kejadian tersebut.

“Iya kejadian itu tadi malam infonya, tapi diminta untuk laporan ke Polres Tasikmalaya Kota atau Polsek, laporannya belum ada,” tandasnya.(*)

Laman: 1 2 3

Exit mobile version