Bisnis
Beras Langka, Disperindag Jabar Desak Bulog Segera Turunkan SPHP


TODAY.ID, Bandung – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat (Jabar), Nining Yuliastiani menegaskan bahwa persoalan beras di wilayahnya bukan soal ketersediaan, melainkan distribusi dan kebijakan harga.
Menurutnya, Jawa Barat saat ini justru dalam kondisi surplus beras. Dari kebutuhan 536.373,63 ton, tersedia stok hingga 2.256.426,70 ton.
Namun, kelangkaan di lapangan tetap terasa, baik untuk beras premium, medium, maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Nining menjelaskan, untuk beras premium, penyebab utamanya adalah produsen yang menahan barang sambil menunggu penetapan harga eceran tertinggi (HET) terbaru.
“Jadi sebenarnya bukan langka. Beras premium masih ada di retail, meski terbatas. Karena pengiriman terakhir dari supplier itu di Juli. Ini terkait kasus beras campuran kemarin, sehingga produsen menahan stok karena merasa HET sekarang belum sesuai,” ungkap Nining saat dihubungi, Rabu (27/8/2025).
Ia menambahkan, pemerintah kini sedang mempertimbangkan penyesuaian HET baik untuk beras medium maupun premium, terutama pada produk kemasan. Sementara untuk beras curah, baik medium maupun premium, masih relatif aman.
