Bisnis
Tekan Pengangguran, Kuningan Siapkan 1.300 Hektar Kawasan Industri
TODAY.ID, Kuningan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat menyiapkan lahan seluas 1.300 hektar di wilayah timur sebagai kawasan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempercepat penyerapan tenaga kerja.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kuningan Wahyu Hidayah mengatakan, lahan tersebut berlokasi di Kecamatan Cidahu dan Cimahi yang dirancang menjadi magnet investasi baru sekaligus pusat industri.
“Kawasan timur disiapkan sebagai sentra industri agar pembangunan tetap seimbang,” ujarnya di Kuningan, Rabu (1/10/2025).
Menurut Wahyu, wilayah barat dan selatan Kuningan tetap difokuskan pada sektor pariwisata dan pertanian sehingga pengembangan kawasan industri tidak akan mengganggu kedua sektor tersebut.
Ia menambahkan, kehadiran investor di kawasan industri diyakini bisa memangkas angka pengangguran yang masih mencapai 48 ribu orang atau 7,78 persen.
“Jika satu investor mampu menampung hingga 5.000 pekerja, maka kehadiran 10 investor sudah bisa mengurangi separuh angka pengangguran,” katanya.
Pemkab Kuningan menargetkan nilai investasi masuk pada 2025 mencapai Rp1,9 triliun. Wahyu optimistis investasi ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan kemiskinan ekstrem.
“Dengan lapangan kerja tersedia, pengangguran turun, maka kemiskinan ekstrem bisa ditekan,” ucapnya.
Strategi tersebut, lanjut Wahyu, sejalan dengan dokumen perencanaan pembangunan daerah mulai dari RPJPD, RPJMD, hingga revisi RTRW yang sedang disusun.
Selain itu, Pemkab Kuningan juga mengusung strategi pembangunan berbasis heptahelix dengan melibatkan tujuh unsur: pemerintah, akademisi, komunitas, media, dunia usaha, investor, dan diaspora.
“Kita mengajak diaspora untuk ikut berkontribusi, baik melalui investasi, membuka usaha, atau sekadar berbagi pengalaman agar pembangunan daerah semakin cepat,” jelasnya.
Selain fokus pada industri besar, Pemkab tetap memberi ruang bagi UMKM agar bisa naik kelas melalui edukasi, promosi, serta fasilitasi permodalan.
“UMKM berperan sebagai pondasi ekonomi kerakyatan yang harus terus diperkuat,” pungkas Wahyu.(*)