Peristiwa
Penggerebekan Pasangan Gay di Sebuah Kontrakan, Bupati Cianjur Buka Suara


Herman menuturkan, Pemkab akan berkoordinasi dengan MUI untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi pada masyarakat untuk mencegah LGBT. Upaya pencegahan bahkan akan dilakukan hingga tingkat bawah di masyarakat.
“Kita akan turun ke tiap kecamatan dan desa, kita akan libatkan pemerintahan hingga tingkat RW dan RT untuk ikut mencegah LGBT. Baik melalui sosialisasi atau pembinaan secara keagamaan,” ungkap dia.
Herman mengaku saat ini belum bisa melakukan pembinaan bagi pelaku LGBT. Sebab para pelakunya masih tertutup. Namun, ada langkah yang bakal disiapkan.
“Makanya untuk saat ini kita bertindak mencegah penyebarannya dulu, baru jika sudah ada keterbukaan dari pelakunya kita akan siapkan rumah pemulihan agar pelaku seks menyimpang ini bisa sembuh,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kota Santri dibuat heboh dengan aksi masyarakat yang menggerebek aktivitas hubungan seksual sesama jenis antara laki-laki dengan laki-laki di sebuah kontrakan di Desa Wangunkerta, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Penggerebekan yang terjadi beberapa hari lalu itu berawal dari kecurigaan warga, dimana penghuni kontrakan yang berinisial A (41) kerap membawa laki-laki ke dalam kontrakannya. Dan terungkap jika pria tersebut sedang berhubungan seksual dengan teman prianya berinisial N (23).(red)
