Daerah
Ada 3.084 Laporan Kekerasan Terhadap Anak dan Perempuan di Jabar


Belakangan, publik menyoroti kampanye Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait program vasektomi yang dikaitkan dengan penerima bantuan sosial. Namun, Siska menjelaskan bahwa kebijakan tersebut tidak hanya menekankan vasektomi, melainkan partisipasi KB secara menyeluruh, baik untuk laki-laki maupun perempuan.
“Karena banyak di antara penerima bantuan sosial mempunyai anak lebih dari tiga. Dampaknya, pola asuh, gizi, kesehatan, pendidikan, dan hak anaknya terbengkalai. Niatan Pak Gubernur berangkat dari kepedulian itu,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Siska mengajak insan pers untuk berperan aktif dalam menyuarakan edukasi publik seputar hak korban kekerasan, prosedur pelaporan, serta konsekuensi hukum bagi pelaku.
“Diharapkan dengan adanya edukasi yang dilakukan pers, masyarakat akan semakin menyadari dan berani menentang kekerasan serta menciptakan lingkungan sosial yang suportif terhadap korban,” pungkasnya.
Lebih dari sekadar angka, peningkatan laporan kekerasan di Jawa Barat menjadi bukti bahwa kesadaran dan keberanian mulai tumbuh. Kini, saatnya semua pihak bersatu, tidak hanya untuk menangani dampak, tetapi juga mencegah kekerasan sejak akar.(*)
