Ikuti Kami:

Daerah

Jumlah Penderita DBD Tembus 1.400 Kasus, Ini Kata Pemkab Cirebon

Diterbitkan:

|

Ilustrasi kasus DBD. (Foto: iStockphoto)

“Oleh karena itu, kami menggerakkan kader jumantik untuk mengurangi jumlah populasi nyamuk dan menekan angka kasus DBD,” katanya.

Program jumantik ini diterapkan di seluruh desa dan kelurahan, di mana kader akan rutin memantau tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Mereka akan melakukan pemeriksaan di lokasi seperti bak mandi, pot bunga, talang air, dan wadah lain yang bisa menampung air.

Baca Juga:  Bedebah!, Suami Tinggalkan Istri Begitu Saja di Alun-Alun Kota Tasikmalaya

Selain memantau, para kader juga bertugas mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.

“Tujuan utamanya adalah agar masyarakat bersama kader jumantik bisa mencegah terbentuknya sarang nyamuk, sehingga minimal populasi nyamuk dapat ditekan,” jelas Wahyu.

Baca Juga:  Kericuhan Mewarnai PON XX Papua Pada Cabang Olahraga Tinju

Selain fokus pada DBD, Wahyu juga menyebutkan bahwa pemerintah Kabupaten Cirebon berupaya mengatasi berbagai masalah kesehatan lain seperti tuberkulosis (TB), stunting, serta kematian ibu dan anak. Pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan yang lebih optimal.

Laman: 1 2 3